No.Telepon

(021) 47867777

Implementasi Konsep IGS pada jenjang Sekolah Dasar

Jakarta, 5 Januari 2024 – Dalam langkah progresif menuju pendidikan yang lebih berkelanjutan, Yayasan Asrama Pelajar Islam (YAPI) mengadakan sebuah workshop penting pada Jumat, 5 Januari 2024. Acara ini, yang berfokus pada implementasi kurikulum Islamic Green School (IGS), menandai sebuah inisiatif pendidikan yang inovatif. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dari Sekolah Dasar Islam Al Azhar 13 Rawamangun, menegaskan komitmen mereka terhadap pendidikan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Workshop ini dihelat oleh unit Litbang YAPI dan dipimpin oleh Ibu Elah Nurelah, seorang tokoh pendidikan yang dikenal luas karena kontribusinya yang signifikan dalam dunia pendidikan Indonesia. Ibu Elah, dengan latar belakangnya sebagai editor buku Kurikulum 2013, narasumber pendidikan, penilai buku di Puskurbuk, serta penyusun modul ajar Kurikulum Merdeka 2022, membawa wawasan yang mendalam dan berharga ke acara tersebut.

Materi yang disampaikan oleh Ibu Elah mencakup cara-cara inovatif untuk menyisipkan konsep IGS ke dalam mata pelajaran sehari-hari. Pendekatannya yang komprehensif dan mendetail memungkinkan para guru untuk memahami dengan lebih baik bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam kurikulum yang ada.

Acara ini diawali dengan sambutan hangat oleh kepala sekolah baru SD Islam Al Azhar 13 Rawamangun, yang menekankan pentingnya pendidikan yang bertanggung jawab secara lingkungan. Kegiatan workshop berlangsung lancar dan interaktif, menciptakan dialog yang produktif antara para peserta dan pemateri.

Puncak acara ditandai dengan sesi penyerahan buku kurikulum IGS kepada Kepala Sekolah, Ibu Noor Imamah, M.Pd. Ini menandai langkah awal dalam perjalanan sekolah mereka menuju integrasi penuh konsep IGS dalam kurikulum sekolah. Penyerahan buku ini juga simbolis sebagai komitmen SD Islam Al Azhar 13 Rawamangun dalam menerapkan praktik-praktik pedagogis yang lebih hijau dan berkelanjutan.

 

“Kita tidak hanya mengajarkan mata pelajaran, tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap lingkungan. Setiap lembar buku, setiap kata yang kita ucapkan di kelas, harus menjadi benih yang menumbuhkan kesadaran hijau dalam hati setiap anak. Melalui pendidikan, kita membentuk pemimpin masa depan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peduli dan bertanggung jawab terhadap bumi yang kita wariskan.”

 

 

Workshop ini bukan hanya tentang pembelajaran dan pengembangan kurikulum; ini adalah tentang mengambil langkah konkrit menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab. Inisiatif seperti ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lain untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam kurikulum mereka, demi menciptakan generasi yang lebih sadar lingkungan dan bertanggung jawab terhadap bumi kita.